CARA BUDIDAYA TOMAT DAN MANFAAT DARI TOMAT
kali ini penulis akan menuliskan bagaimana cara budidaya tomat yang baik dan beberapa manfaat serta keunggulan tanaman tersebut ,.
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum)
adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika
Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan
siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat
merupakan keluarga dekat dari kentang.Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl. Tanaman ini idealnya ditanam pada kisaran suhu 20-27oC dengan curah hujan sekitar 750-1250 mg per tahun. Secara umum tomat dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-1500 m dpl.
A.Cara Budidaya Tomat
1.Pilihlah Benih Tomat yang Berkualitas
Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko pertanian. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal,
kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang
paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat).
langkahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan
benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah
cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya
dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam.
Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang
bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). Setelah itu keringkan
dengan dijemur dan simpan dalam wadah yang kering dan steril.
2.Penyemaian
Untuk budidaya tomat, sebaiknya pilih media persemaian dengan
ploybag. Hal ini untuk mengurangi resiko tanaman stres ketika dipindahkan. Namun persemaian
polybag
ini biayanya relatif lebih mahal. Apabila Anda memilih persemaian
bedeng, hendaknya hati-hati saat mencabut dan memindahkan bibit. Lamanya
penyemaian sampai tanaman siap dipindahkan sekitar 35-40 hari.
untuk persemaian
polybag/pot, setelah media persemaian
dibuat lubangi permukaanya sedalam 1 cm. Kemudian bubuhkan biji tomat
satu butir untuk setiap polybag, tutup dengan media tanam. Cara
memindahkannya adalah dengan merobek atau melepas
polybag/pot. Lalu masukkan tanaman beserta tanah yang terdapat di
polybag/pot kedalam lubang tanam.
3.Pengolahan Tanah
Tomat tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5,5-7. Apabila tanah
terlalu asam (<5,5), tambahkan dolomit atau kapur pertanian. Manfaat
pengapuran selain menaikan pH tanah juga untuk memperbaiki struktur
tanah. Dosisnya harus disesuaikan dengan tingkat pH tanah masing-masing.
Bajak atau cangkul tanah hingga gembur kemudian bentuk bedengan
dengan ketinggian 30 cm, lebar 1 meter dan pajang mengikuti kontur
lahan. Buat jarak antar bedeng selebar 30-40 cm. Kemudian diamkan tanah
kira-kira satu minggu.
Setelah itu, berikan pupuk dasar berupa pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos
sebanyak 20 ton per hektar. Aduk hingga merata diatas bedengan. Untuk
memperkaya kandungan fosfor bisa ditambahkan pupuk TSP secukupnya
(kira-kira 5 gram per tanaman). Untuk budidaya tomat organik, jangan
ditambahkan pupuk kimia tapi pupuk dasar harus lebih banyak, kira-kira
30-40 ton per hektar.
Kemudian tutup bedengan dengan mulsa plastik, penutupan dengan mulsa
sangat berguna terutama pada musim kemarau. Mulsa plastik berguna untuk
mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan gulma dan agar buah tomat
tetap bersih tidak menyentuh tanah. Biarkan kembali tanah selama satu
minggu sebelum ditanami
4.Penanaman
Pertama-tama buat lubang tanam pada mulsa dengan diameter 5-7 cm.
Dalam satu bedengan terdapat dua lajur lubang tanam, jarak antar lajur
sebesar 70-80 cm dan jarak antar lubang dalam satu lajur 40-50 cm,
kedalaman lubang tanam kira-kira 5-7 cm.
Setelah itu masukkan bibit siap tanam. Untuk bibit yang disemai dalam
polybag
atau pot, lepas terlebih dahulu wadahnya lalu masukkan semua media
tanam tanpa mencabut akar tanaman. Kemudian tutup dan ratakan dengan
tanah sekitar. Untuk bibit yang ditanam di persemaian bedeng, masukkan
tanaman kemudian timbun dengan tanah bekas galian lubang. Ratakan dan
siram dengan air untuk menjaga kelembabannya.
5. Perawatan Tanaman Tomat
Tanaman tomat cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif.
Tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang
ditanam di dataran rendah. Setelah pemanenan, resiko kerusakan buah
tomat masih tinggi sekitar 20-50%. Berikut beberapa perawatan penting
apabila kita hendak melakukan budidaya tomat.
a. Penyulaman
Penyulaman berfungsi untuk mengganti tanaman yang gagal tumbuh, baik
sakit atau rebah karena cuaca. Penyulaman dilakukan setelah seminggu
tomat ditanam. Cabut tanaman yang terlihat tidak sehat (kuning/layu)
atau mati. Ganti dengan bibit sisa penyemaian.
b. Penyiangan
Penyiangan dalam budidaya tomat biasanya dilakukan 3-4 kali selama
musim tanam. Pada areal tanam yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih
jarang lagi. Penyiangan bertujuan untuk mengangkat gulma yang ada di
areal tanam. Pertumbuhan gulma akan menganggu tanaman, karena tanaman
harus bersaing dalam mendapatkan nutrisi. Selain itu gulma juga
mengundang hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman utama.
c. Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman tomat dilakukan setiap minggu. Pemangkasan
tunas yang tumbuh pada ketiak daun harus segera agar tidak tumbuh
menjadi batang. Pemangkasan tunas muda bisa dilakukan dengan tangan.
Namun apabila batang sudah terlalu keras, sebaiknya gunakan pisau atau
gunting. Untuk mengatur ketinggian tanaman tomat, ujung tanaman bisa
dipotong. Pemotongan ujung tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah
dompolan buah sekitar 5-7 buah.
d. Pemupukan tambahan
Pada budidaya tomat organik, semprotkan pupuk organik cair yang mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga
dan berbuah (fase generatif). Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu.
Harus diperhatikan, pupuk organik cair harus diencerkan terlebih
dahulu, 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air. Penting untuk dicatat,
konsentrasi pupuk organik cair tidak boleh melebihi 2%. Selain itu, kita
bisa menambahkan pupuk kandang atau kompos setelah tanaman berumur 2-3
minggu dengan dosis satu gengam tangan per tanaman.
Untuk budidaya tomat non-organik, pada usia satu minggu berikan
campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gram per
tanaman. Kemudian setelah umur 2-3 minggu berikan kembali urea dan KCl
sebanyak 5 gram per tanaman. Bila pada umur lebih dari 4 minggu tanaman
masih terlihat kurang gizi berikan urea dan KCl sebanyak 7 garm per
tanaman. Perhatikan, pemberian urea dan KCl jangan sampai mengenai
tanaman karena bisa melukai tanaman tersebut. Berikan jarak 5-7 cm dari
tanaman.
e. Penyiraman dan pengairan
Tanaman tomat tidak terlalu banyak membutuhkan air, namun jangan
sampai kekurangan. Kelebihan air dalam budidaya tomat membuat
pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang subur tetapi akan
menghambat fase generatif. Sebaliknya, kekuranga air yang berkepanjangan
bisa menyebabkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan.
Kekeringan yang panjang bisa menyebabkan kerontokan bunga. Penyiraman
hendaknya disesuaikan dengan kondisi cuaca. Bila curah hujan cukup
relatif tidak perlu lagi penyiraman. Justru yang harus diperbaiki adalah
saluran drainase agar air tidak menggenang disekitar areat tanaman.
Pada musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan pada pagi hari. Cegah
jangan sampai tanah retak-retak kekeringan.
f. Pemasangan lenjeran
Pemasangan lenjeran atau ajir bertujuan sebagai tempat mengikatkan
tanaman agar tidak roboh. Lenjeran dibuat dari bambu sepanjang 1,5-2
meter. Lenjeran ditancapkan pada jarak sekitar 10-20 cm dari tanaman.
Lenjeran bisa dibiarkan tegak mandiri atau ujungnya diikatkan dengan
lenjeran lain yang berdekatan. Pengikatan ujung berguna untuk
memperkokoh posisi lenjeran.
Pemasangan lenjeran hendaknya sedini mungkin untuk mencegah luka pada
akar tanaman akibat penancapan. Tanaman yang masih kecil akarnya belum
menyebar kemana-mana sehingga kemungkinan tertancap kecil. Luka pada
akar yang diakibatkan tusukan lenjeran bisa menghambat pertumbuhan dan
mengundang penyakit.
Pemasangan lenjeran dilakukan setelah tinggi tanaman berkisar 10-15
cm. Ikatkan tanaman tomat dengan tali plastik pada lenjeran. Model
ikatan sebaiknya berbentuk angka 8 agar batang tomat tidak terluka
karena bergesekan dengan tiang lenjeran. Ikatan hendaknya jangan terlalu
kuat agar tidak menghambat pembesaran batang. Setelah itu, setiap
tanaman bertambah tinggi 20 cm ikatkan batang tanaman dengan tali
plastik pada lenjeran.
Pengendalian hama dan penyakit
Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat
antara lain, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah,
tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun,
bercak coklat, busuk daun dan busuk buah. Apabila serangannya menggila,
hama dan penyakit tersebut bisa disemprot dengan pestisida. Penggunaan
pestisida harus bijak, sesuaikan dengan lingkungan sekitar (para petani
lain), riwayat penyemprotan dan ikuti petunjuk/dosis penggunaan. Apabila
tomat yang akan diproduksi ditujukan untuk pasar organik, hendaknya
menggunakan pestisida yang alami.
Hama dan penyakit pada budidaya tomat tidak bisa diberantas dengan
hanya mengandalkan pestisida saja. Karena manfaat pestisida hanya
sementara dan jangka pendek. Selebihnya serangan hama dan penyakit akan
tetap datang dan kemungkinan akan lebih resisten. Menaikan dosis
penggunaan pestisida mungkin efektif tapi akan menimbulkan efek
lingkungan yang buruk dan juga menaikan biaya produksi. Kalau pun harus
menggunakan pestisida sebaiknya berganti-ganti merek dengan bahan aktif
berbeda.
Untuk menanggulangi hama dan penyakit secara menyeluruh gunakan
prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Penerapan PHT harus
dilakukan secara berkesinambungan. Adapun variabel-variabel yang harus
diperhatikan antara lain pemilihan bibit unggul atau varietas yang
cocok, benih bebas penyakit, pemberian pupuk berimbang, rotasi tanaman,
memanfaatkan predator alami, memanfaatkan tanaman pengusir hama dan
terakhir penyemprotan pestisida baik kimia sintetis maupun alami.
Pemanenan budidaya tomat
Budidaya tomat baru bisa dipanen 60-100 hari setelah tanam,
tergantung dari varietasnya. Penentuan waktu panen berdasarkan umur
tanaman kadang kala tidak efektif. Sebaiknya gunakan pengamatan fisik
terhadap tanaman. Tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit
buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun
menguning dan bagian batang mengering.
Pemetikan hendaknya dilakukan di pagi atau sore hari karena pada
siang hari tanaman masih melakukan fotosintesis. Pada keadaan demikian
penguapan sedang tingi-tingginya sehingga buah tomat yang dipetik akan
cepat layu. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-3 hari sekali. Di
Indonesia produktivitas tanaman tomat secara rata-rata mencapai 15,84
ton per hektar. Namun untuk varietas tertentu dan didaerah-daerah
tertentu bisa mencapai 25-30 ton per hektar.
B.MANFAAT BUAH TOMAT
a.Manfaat Buah Tomat untuk Kecantikan
Seperti blogbintang.com kutip dar Us Daily Insights, manfaat dan khasiat
tomat untuk kecantikan dapat mengobati jerawat, menghaluskan wajah,
mengurangi komedo dan juga mencerahkan kulit.
Menghaluskan wajah
Anda cukup meletakkan air jus tomat pada wajah. Sementara itu, untuk
mencerahkan kulit, gunakan satu buah tomat yang telah dihancurkan.
Mengobati Jerawat
Rebus tomat, lalu potong-potong. Gosokkan potongan tomat pada bagian
yang berjerawat. Diamkan sepuluh menit, bilas wajah dengan air. Lakukan
rutin sampai jerawat hilang.
Mengurangi Komedo
Tomat juga berguna untuk mengurangi komedo. Caranya, haluskan tomat dan
campur dengan madu. Sebarkan campuran pada wajah Anda dan biarkan selama
15 menit, lalu bilas dengan air hangat. Tidak seperti sayuran lainnya,
manfaat tomat tidak berkurang ketika dimasak. Sebaliknya, malah
disarankan agar tomat diolah terlebih dahulu. Zat yang terkandung dalam
tomat bermanfaat untuk menghancurkan radikal bebas ketika dimasak.
Manfaat Buah Tomat untuk Kesehatan
b.Untuk Kesehatan
Mencegah Kanker
Likopen yang terkandung dalam tomat juga akan lebih bekerja setelah
diproses. Likopen bermanfaat untuk mencegah kerusakan sel yang memicu
kanker rahim, kanker prostat, kanker perut dan kanker pankreas. Selain
itu dapat mengobati gangguan pencernaan, diare, memulihkan fungsi hati
dan serangan empedu. Cairan kuning pada bibit tomat juga baik untuk
mencegah pembekuan darahpenyebab stroke dan penyakit jantung.
Kesimpulan Buah Tomat
Jadi sudah tahukan betapa besarnya manfaat yang kita dapat dengan
menkonsumsi tomat. Selain mendapatkan rasa yang enak dan maknyus dari
tomat, kita juga bersamaan mendapatkan khasiat yang luar biasa untuk
wajah dan kulit kita sehingga kecantikan tubuh kita semakin terjaga.
Belum lagi untuk kesehatan yang dapat mencegah berbagai kanker. Jadi
tunggu apa lagi konsumsi buah tomat sekarang juga. Dan rasakan apa yang
diberikan Tuhan untuk anda!